UNTUK YANG KESEKIAN KALINYA
SAYA MENGINGATKAN, JANGAN SUKA
CARI MAKALAH YANG UDAH JADI
TRUS DIKUMPUIN BUAT
TUGAS DENGAN MAKSUD CUMA
GANTI NAMA PEMBUAT ASLINYA,
ITU SANGAT TERR-LAA-LUU.....
Selasa, 24 April 2012
MAKALAH METOPEN
LAGI2 KETEMU GUE,
AH LU SUKANYA COPAS SICH.
USAHA DIKIT NAPA
PLAGIASI TINGKAT BERAT ITU DILARANG
SO JANGAN COBA2
AH LU SUKANYA COPAS SICH.
USAHA DIKIT NAPA
PLAGIASI TINGKAT BERAT ITU DILARANG
SO JANGAN COBA2
MAKALAH MIPM
HAHAHAHAHAAA....
PASTI PADA MALES YA BIKIN MAKALAH, JADINYA SEARCH....
EH TERNYATA MAMPIR DIMARI
WKWKWK
USAHA DONG JANGAN COPAS MULU...
PASTI PADA MALES YA BIKIN MAKALAH, JADINYA SEARCH....
EH TERNYATA MAMPIR DIMARI
WKWKWK
USAHA DONG JANGAN COPAS MULU...
Senin, 16 April 2012
Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan
respirasi yang tidak
menggunakan oksigen sebagai
penerima akhir pada
saat
pembentukan ATP. Respirasi
anaerob juga menggunakan
glukosa sebagai substrat. Respirasi anaerob sering disebut juga
fermentasi.
Organisme yang melakukan fermentasi di antaranya adalah
bakteri dan protista
yang hidup di
rawa, lumpur, makanan
yang diawetkan, atau
tempat-tempat lain yang
tidak
mengandung oksigen.
Beberapa organisme dapat
berespirasi menggunakan
oksigen, tetapi dapat
juga melakukan fermentasi.
Organisme
seperti ini melakukan
fermentasi jika lingkungannya miskin
oksigen. Sebagai contoh, sel-sel otot dapat melakukan respirasi
|
Pada fermentasi, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam
piruvat, 2 NADH, dan terbentuk 2 ATP. Tetapi, fermentasi tidak
bereaksi secara sempurna
memecah glukosa menjadi
karbon
dioksida dan air, serta ATP yang dihasilkan pun tidak sebesar
ATP yang dihasilkan dari glikolisis.
Dari hasil akhirnya,
fermentasi dibedakan menjadi
fermentasi asam laktat
dan fermentasi alkohol.
|
Sumber:
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA Buku BSE Oleh Faidah dkk
Transpor elektron
Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria,
|
dan
berakhir setelah elektron dan H + bereaksi dengan oksigen
yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H 2O. ATP
yang dihasilkan pada tahap ini
adalah 32 ATP.
Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting adalah
NADH, FAD, dan
molekul-molekul khusus, seperti
Flavo
protein, ko-enzim Q,
serta beberapa sitokrom.
Dikenal ada
beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C 1, C, A,
B, dan A 3. Elektron
berenergi
pertama-tama berasal dari
NADH, kemudian
|
ditransfer ke FMN (Flavine
Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C 1, C,
A, B, dan
A3, lalu berikatan
dengan H yang
diambil dari lingkungan
sekitarnya. Sampai terjadi
reaksi
terakhir yang membentuk H 2O.
Secara sederhana, reaksi
transpor elektron dituliskan:
24e - +
24 H+ +
6 O 2 ® 12 H 2O
Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H 2O
sebagai hasil sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi
tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh, pada tumbuhan
melalui stomata dan
melalui paru-paru pada
pernapasan
hewan tingkat tinggi.
Sumber:
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA Buku BSE Oleh Faidah dkk
|
Sifat-Sifat Enzim
Sebagai
biokatalisator, enzim memiliki beberapa sifat antara
-Enzim hanya mengubah
kecepatan reaksi, artinya
enzim
tidak mengubah produk
akhir yang dibentuk
atau
mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan
laju suatu reaksi.
-Enzim bekerja secara
spesifik, artinya enzim
hanya
mempengaruhi
substrat tertentu saja.
-Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki
sifat seperti protein.
Antara lain bekerja
pada suhu
optimum, umumnya pada
suhu kamar. Enzim
akan
kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau
basa kuat, dan
pelarut organik. Selain
itu, panas yang
terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi sehingga
tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya.
-Enzim diperlukan dalam
jumlah sedikit. Sesuai
dengan
fungsinya sebagai katalisator, enzim
diperlukan dalam
jumlah yang sedikit.
-Enzim bekerja secara
bolak-balik. Reaksi-reaksi yang
dikendalikan enzim dapat
berbalik, artinya enzim
tidak
menentukan arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi
sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat menguraikan
suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain.
|
-Enzim dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Faktor-faktor
yang mempengaruhi kerja
enzim adalah suhu,
pH,
aktivator
(pengaktif), dan inhibitor
(penghambat) serta
konsentrasi substrat.
|
Auksin
Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang
|
menemukan bahwa
suatu senyawa menyebabkan
pembeng-
kokan koleoptil ke arah cahaya. Pembengkokan koleoptil yang
terjadi akibat terpacunya
pemanjangan sel pada
sisi yang
ditempeli potongan agar
yang mengandung auksin.
Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam
indol asetat (IAA).
Selain IAA, tumbuhan
mengandung tiga
senyawa lain yang
dianggap sebagai hormon
auksin, yaitu
4-kloro indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda
jenis
kacang-kacangan, asam fenil
asetat (PAA) yang
ditemui
pada banyak jenis tumbuhan, dan asam indolbutirat (IBA) yang
ditemukan pada daun
jagung dan berbagai
jenis tumbuhan
dikotil.
Auksin berperan dalam
berbagai macam kegiatan
tumbuhan di antaranya
adalah:
|
1)
|
Perkembangan buah
Pada waktu biji
matang berkembang, biji
mengeluarkan
|
auksin
ke bagian-bagian bunga sehingga merangsang pemben-
tukan buah. Dengan
demikian, pemberian auksin
pada bunga
yang tidak diserbuki
akan merangsang perkembangan buah
tanpa biji. Hal ini disebut partenokarpi.
|
2)
|
Dominansi apikal
Dominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu
|
tumbuhan yang menghambat
perkembangan kuncup lateral di
batang sebelah bawah. Dominansi apikal merupakan akibat dari
transpor auksin ke bawah yang dibuat di dalam meristem apikal.
|
3)
|
Absisi
Daun muda dan
buah muda membentuk
auksin, agar
|
keduanya tetap
kuat menempel pada
batang. Tetapi, bila
pembentukan auksin berkurang, selapis sel khusus terbentuk di
|
Struktur Biji
Biji adalah alat
reproduksi, penyebaran, dan
kelangsungan hidup suatu
tumbuhan. Selain itu,
bagi tumbuhan berbiji,
biji merupakan awal
dari
kehidupan tumbuhan baru di luar induknya.
|
Jika biji tanaman
dikotil seperti kacang-
kacangan, kamu belah
menjadi dua, kamu
akan
mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula,
hipokotil,
radikula, kotiledon dan
embrio.
Sedangkan, struktur biji
tanaman monokotil,
misalnya jagung terdiri
atas koleoptil, plumula,
radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma.
|
Bagian-bagian biji tersebut
mempunyai fungsi masing-
masing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil
maupun monokotil, plumula
merupakan poros embrio
yang
tumbuh ke atas
yang selanjutnya akan
tumbuh menjadi daun
pertama, sedangkan
radikula adalah poros embrio yang tumbuh
ke bawah dan
akan menjadi akar
primer. Pada tanaman
monokotil, misalnya jagung,
kotiledon mengalami modifikasi
menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi
sebagai alat
penyerap makanan yang
terdapat di dalam
endosperma,
sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu,
pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi
radikula.
|
Jumat, 13 April 2012
Spermatogenesis
|
Gamet jantan atau
sperma dibentuk dalam
kelenjar yang
disebut testis. Testis
berfungsi membentuk sperma
dan
androgen (hormon jantan).
Sperma dibentuk dalam
epitelium
nutfah (Seminiferus tubules) yang terdapat dalam testis.
Jaringan
epitelium nutfah disusun
oleh lapisan-lapisan sel
yang
memproduksi sperma yang
tersusun berdasarkan urutan
perkembangan
spermatogenesis, mulai spermatogonium pada
lapisan dasar sampai
sperma pada lumen
tubuh. Spermato-
gonium tidak langsung
bermeiosis membentuk gamet,
tetapi
melakukan mitosis terlebih
dahulu untuk memperbanyak
spermatogonium, kemudian membelah secara meiosis. |
Megasporogenesis
|
Megasporogenesis
adalah pembentukan gamet
betina di
dalam bakal buah
atau ovarium. Di
dalam satu ovari
(bakal
buah) terdapat sel induk megaspora (megasporosit). Sel induk
megaspora yang bersifat diploid akan bermeiosis menghasilkan
empat sel haploid (tetrad). Dari keempat sel tersebut hanya satu
yang hidup menjadi sel megaspora.
Sel megaspora ini,
kemudian mengalami serangkaian
mitosis menghasilkan delapan
inti haploid. Delapan
inti ini
berada di dalam
satu sel besar
bernama kantung embrio
(kandung lembaga muda) yang dilingkupi oleh kulit dan bagian
ujungnya terdapat sebuah
lubang kecil yang
disebut mikrofil.
Mikrofil berfungsi sebagai
jalan masuk saluran
serbuk sari ke
dalam kandung lembaga. Tiga nukleus terletak di dekat mikrofil
dan dua di antaranya sinergid (mati). Nukleus yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menjadi ovum (sel telur). Tiga
nukleus yang lain
terletak di seberang
mikrofil yang disebut
antipoda,
selanjutnya akan mati
pula karena degenerasi.
Dua
nukleus yang terletak
di tengah akan
bersatu di tengah
kandung lembaga menjadi
satu nukleus diploid
(2n) atau inti
|
kandung lembaga sekunder.
Sumber:
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA Buku BSE Oleh Faidah dkk
Biologi untuk SMA/MA kelas XII Program IPA Buku BSE Oleh Faidah dkk
Langganan:
Postingan (Atom)