Jumat, 13 April 2012

Teknologi Plasmid

Molekul DNA berbentuk sirkuler yang terdapat dalam sel
bakteri atau ragi disebut plasmid. Plasmid merupakan molekul
DNA  nonkromosom  yang  dapat  berpindah  dari  bakteri  satu
ke  bakteri  yang  lain  dan  mempunyai  sifat  pada  keturunan
bakteri  sama  dengan  induknya.
Selain itu, plasmid juga dapat memperbanyak diri melalui
proses replikasi sehingga dapat terjadi pengklonan DNA yang
menghasilkan plasmid dalam jumlah banyak. Karena sifat-sifat
plasmid  yang  menguntungkan,  maka  plasmid  digunakan
sebagai vektor atau pembawa gen untuk memasukkan gen ke
dalam sel target.
Contoh aplikasi penggunaan teknologi plasmid yang telah
dikembangkan  manusia  adalah  produksi  insulin  secara  besar-
besaran.  Insulin  dibuat  di  dalam  tubuh  manusia  dengan
dikontrol  oleh  gen  insulin.  Insulin  ini  kemudian  diambil  dari
pulau langerhans tubuh manusia, lalu disambungkan ke dalam
plasmid  bakteri.  Untuk  menghubungkan  gen  insulin  dengan
plasmid  diperlukan  rekombinasi  genetik.  Dalam  rekombinasi
DNA  dilakukan  pemotongan  dan  penyambungan  DNA.
Proses   pemotongan   dan   penyambungan   tersebut
menggunakan  enzim  pemotong  dan  penyambung.  Enzim
pemotong   dikenal   sebagai   enzim   restriksi   atau   enzim
penggunting  yang  bernama  restriksi  endonuklease.  Enzim
pemotong ini jumlahnya banyak dan setiap enzim hanya dapat
memotong    urutan    basa    tertentu    pada    DNA.    Hasil
pemotongannya berupa sepenggal DNA berujung runcing yang
komplemen.  Selanjutnya,  DNA  manusia  yang  diinginkan
disambungkan ke bagian benang plasmid yang terbuka dengan
menggunakan  enzim  ligase  DNA  yang  mengkatalis  ikatan
fosfodiester  antara  dua  rantai  DNA.
Potongan  DNA  antara  gen  manusia  dengan  benang
plasmid  ini  bisa  menyambung  karena  endonuklease  yang
digunakan  untuk  memotong  DNA  manusia  dan  benang
plasmid  tersebut  sama  jenisnya.  Sehingga,  dihasilkan  ujung-
ujung  yang  sama  strukturnya.
Gen manusia dan plasmid yang telah menyatu membentuk
lingkaran  plasmid  ini  disebut  kimera  (DNA  rekombinan).
Kimera  tersebut  kemudian  dimasukkan  ke  dalam  sel  target
E. coli. Bakteri ini akan hidup normal dan memiliki tambahan
yang  sesuai  dengan  sifat  gen  yang  disisipkan.  Bakteri  E.  coli
kemudian di kultur untuk dikembangbiakkan. Bakteri tersebut
kemudian mampu menghasilkan hormon insulin manusia.
Hormon  insulin  ini  akhirnya  dapat  dipanen  untuk
digunakan  oleh  orang  yang  membutuhkannya.  Keuntungan
dari  insulin  hasil  rekayasa  genetik  ini  adalah  insulin  tersebut
bebas   dari   protein   hewan   yang   tercemar   yang   sering
menimbulkan  alergi. 

Sumber: 
Biologi  untuk  SMA/MA kelas  XII  Program  IPA Buku BSE Oleh Faidah dkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar