Minggu, 16 Oktober 2011

MU’TAZILAH



1. Nama Mu’tazilah
            Mu’tazilah adalah salah satu aliran yang cukup dikenal dikalangan umat islam. Pada mulanya nama ini diberikan oleh kalangan luar mu’tazilah, karena tokoh pendiri mazhab ini Wasil ibn Atha memisahkan diri dari gurunya, akan tetapi dalam perkembangan secara diam-diam mereka menyetujui nama itu dengan pengertian memisahkan diri atau menjauhi yang salah sebagai tindakan terbaik, bahkan mereka mengemukakan dalil Al qur’an untuk mendukung maksud tersebut, seperti yang tercantum dalam surah AL MUZAMMIL ayat 10

Artinya :
            ”Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka secara baik”.
            Selain nama Mu’tazilah, maka mazhab ini dikenal pula dengan nama Ashabul Adli, Al Qadariyah, Al Adli, Al Muattilah dan kaum rasionalis islam.

2. Sejarah Mu’tazilah
            Sebernarnya istilah Mu’tazilah sudah dikenal sejak pertengahan abad pertama Hijriah yaitu gelar kepada orang-orang yang memisahkan diri atau berdikap netral kepada peristiwa-peristiwa politik yang timbul setelah wafat Utsman ra.
            Pertama, pertentangan antara Aisyah Talhah dan Jubair disatu pihak dan Ali pihak lainnya atau perang jamal.
            Kedua, pertentangan antara Ali dan Mu’tazilah(perang siffin)
3. Pokok-pokok ajaran Mu’tajilah ada lima prinsip ajaran Mu’tajilah yang dirumuskan oleh Abu Huzail yaitu :
            a. At Tauhid (ke-esaan tuhan)
            b. Al Adlu (keadilan tuhan)
            c. Al wa’du wal wa’id atau (janji dan ancaman)
            d. Al Manzilu Baina manjilataini(tempat diantara dua tempat)
            e. Amar ma’ruf dan nahi munkar.
4. Pemuka-pemuka Mu’tazilah
a. Wasil ibn Atha
            Wasil ibn Atha lahir sekitar tahun 70 hijriyah di Madinah, kemudian beliau pindah ke basrah dan berguru pada seorang ulama besar bernama Hasan Basri. Beliau termasuk salah seorang murid yang cerdas dan tekun dengan pelajarannya
b. Abul Huzail Al Allaf
            lahir pada tahun 135 H/ 751 M dan wafat pada tahun 235 H / 849 M, Abdul Hujail merupakan generasi kedua penganut Mu’tazilah dan beliaulah orang yang menyusun dasar-dasar paham Mu’tazilah.
c. An Nazzam
            Nama lengkapnya Ibrahim bin Sayyar, tapi beliau lebih dikenal dengan An Nazzam. Beliau adalah salah seorang murid dari Abul Huzail.
d. Al Jubba’i
            Nama lengkapnya Abu Ali Muhammad bin Abdil Wahab lahir tahun 235 H / 849 M di Juba, wafat tahun 303 H/ 915 M.
Situasi politik mulai menurun menuju kemunduran. Kemunduran Mu’tazilah banyak disebabkan oleh penganut sendiri. Kemudian Mu’tajilah kelihatan dengan nyata pada jaman Khalifah Al Mutawakkil, banyak kitab-kitab yang berisi ajaran mu’tajilah dibakar, namun demikian masih terdapat pribadi-pribadi yang setia menyebarkan paham Mu’tazilah. Pada abad ketiga hijriyah (akhir) muncullah AL khayyat yang dianggap sumber asli untuk mengetahui ajaran Mu’tajilah.
Zamakhsyari (467/538 H), ulama Mu’tazilah angkatan baru yang menafsirkanAl Qur’an dengan nama AL Kasysyaf. Kitab tafsir ini amat dikenal dalam dunia islam.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar