Keinginan Strategik ( Strategic Intent )
suatu niat, impian, dan ambisi yang mampu mendorong semangat bagi perusahaan untuk mencapai suatu keunggulan dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.
Keinginan strategi terdiri dari 3 hal:
Kesadaran akan arah (sense of direction )
Kesadaran akan penemuan (sense of discovery)
Kesadaran akan nasib ( sense of destiny )
Tantangan korporat
Mengubah niat strategik menjadi suatu kenyataan mengharuskan setiap karyawan memahami persis arti kontribusinya dalam pencapaian nilai strategik.
Setiap orang dalam perusahaan tidak hanya merasa bahwa tujuan perusahaan secara emosional memdorong, melainkan juga harus memahami hakikat dan keterkaitan pekerjaan dengan pencapaian tujuan.
Niat strategi haruslah bersifat pribadi bagi setiap karyawan yaitu menetapkan tantangan korporat yang jelas yang memusatkan perhatian setiap orang pada keunggulan atau kapabilitas selanjutnya yang akan dibangun.
Tugas manajemen puncak adalah memusatkan perhatian organisasi pada tantangan selanjutnya dan selanjutnya lagi setelah itu.
Tantangan korporat merupakan sarana operasional untuk menahapkan pemerolehan keunggulan – keunggulan bersaing baru.
Tantangan korporat akan menimbulkan lebih banyak frustasi ketimbang pemikiran segar jika karyawan tidak mendapatkan hak untuk menantang ortodoksi korporat dalam upaya pencapaian kinerja yang lebih baik.
Tantangan korporat memiliki manfaat, salah satu manfaatnya yang terbesar adalah bahwa mereka memusatkan perhatian organisasi dari atas sampai bawah, pada tugas pembangunan kapabilitas yang sama.
Strategi sebagai Pengungkit
Dasar pemikiran awal:
Perusahaan awal dibayangkan sebagai suatu portofolio dari sumberdaya (teknis,keuangan,manusia,dsb) juga sebagai portofolio produk atau unit-unit usaha yang terfokus dipasar.
Kendala sumberdaya belum tentu merupakan penghambat pencapaian kepemimpinan global.
Adanya perbedaan besar antara perusahaan-perusahaan di pasar dan dampak bersaing yang dapat mereka timbulkan dengan jumlah sumber daya tertentu.
Peningkatan efisiensi yang disebabkan daya ungkit utamanya bersumber pada peningkatan numerator dalam rasio produktivitas dan bukan pada pengurangan denominator.
Tugas manajemen puncak untuk mengalokasikan sumber daya telah menerima perhatian terlalu banyak ketimnang tugasnya untuk mengungkit sumber daya.
Mengungkit sumber daya:
Memusatkan sumberdaya
Penyatuan ( converging )
Pemusatan ( focusing )
Pembidikan ( targeting )
Mengakumilasi sumberdaya
Penambangan ( mining )
Peminjaman ( borrowing )
Mengkomplementasikan sumberdaya
Peramuan ( blending )
Penyeimbangan ( balancing )
Melestarikan sumberdaya
Daur-ulang ( recycling )
Kooptasi ( co-opting )
Perlindungan ( protecting )
Memulihkan kembali sumberdaya
bagi yang ingin download makalahnya silahkan
PenceT diSiNi
kalo pingin slide shownya silahkan
PenceT diSiNi